Tips Mewawancarai dan Menemukan ‘Hati’ Calon Karyawan Restoran Anda

Tips mewawancarai calon karyawan restoran

Mari kita bayangkan sebuah adegan yang sangat umum, Anda duduk di satu sisi meja, di tangan Anda ada setumpuk CV dan daftar pertanyaan standar. Di seberang Anda, duduk seorang calon karyawan yang terlihat tegang, berusaha memberikan jawaban yang paling ‘benar’. Anda bertanya, “Apa kelemahan terbesar Anda?”, dan ia pun menjawab dengan jawaban hafalan yang terdengar sempurna. Sesi selesai, Anda punya catatan, tapi entah kenapa Anda masih merasa belum benar-benar ‘kenal’ dengan orang ini. Jika ini terasa familiar, mungkin sudah saatnya kita mengubah cara pandang kita terhadap wawancara. Mewawancarai calon karyawan restoran anda bukanlah sebuah sesi interogasi untuk mencari jawaban benar atau salah, melainkan sebuah percakapan untuk menemukan ‘klik’, sebuah kesamaan frekuensi antara nilai-nilai Anda dan karakter calon anggota tim Anda.

Kunci pertama adalah mengubah pola pikir kita. Lupakan sejenak tentang sekadar mengisi posisi yang kosong. Anggaplah Anda sedang mencari anggota baru untuk sebuah keluarga. Dalam keluarga, karakter dan sikap jauh lebih penting daripada sekadar keterampilan teknis. Keterampilan memasak atau menggunakan mesin kopi bisa kita ajarkan, tapi senyum yang tulus, inisiatif untuk membantu rekan kerja yang kerepotan, atau ketenangan saat menghadapi keluhan pelanggan, itu adalah hal-hal yang datang dari dalam diri. Jadi, tujuan utama wawancara kita adalah untuk mengintip karakter asli mereka, bukan hanya mendengarkan jawaban yang sudah mereka siapkan.

Bagaimana caranya? Mulailah dengan membuat suasana lebih santai. Lupakan sejenak CV yang ada di tangan Anda. Awali dengan pertanyaan pembuka yang lebih manusiawi, misalnya, “Ceritakan dong, pengalaman makan di luar yang paling berkesan buat Anda, dan kenapa?”. Pertanyaan seperti ini membuka percakapan dan bisa menunjukkan gairah mereka terhadap dunia kuliner. Setelah suasana lebih cair, mulailah masuk ke pertanyaan-pertanyaan yang berbasis situasi, bukan teori. Alih-alih bertanya, “Apakah Anda bisa bekerja dalam tim?”, coba ganti dengan, “Coba ceritakan pengalaman saat restoran sedang sangat ramai dan salah satu rekan kerja Anda kewalahan. Apa yang Anda lakukan saat itu?”. Jawaban dari pertanyaan seperti ini akan jauh lebih jujur dan menunjukkan inisiatif serta empati mereka secara nyata.

Pertanyaan lain yang sangat ampuh saat mewawancarai calon karyawan restoran adalah tentang bagaimana mereka menangani kegagalan. Tanyakan, “Pernahkah Anda membuat kesalahan fatal saat bekerja? Mungkin salah mencatat pesanan atau memberikan informasi yang keliru. Apa yang terjadi dan bagaimana Anda menanganinya?”. Orang yang baik tidak akan bilang ia tidak pernah berbuat salah. Sebaliknya, orang yang punya integritas akan mengakuinya dan menceritakan bagaimana ia belajar dari kesalahan itu. Ini menunjukkan kejujuran, kerendahan hati, dan kemampuan untuk berkembang. Jangan lupa juga untuk bertanya mengapa mereka tertarik untuk bekerja di restoran Anda secara spesifik. Ini akan menunjukkan apakah mereka sekadar mencari pekerjaan, atau mereka benar-benar punya ketertarikan pada konsep dan nilai yang Anda tawarkan.

Ingat, wawancara adalah jalan dua arah. Berikan mereka kesempatan yang luas untuk bertanya tentang apa pun. Pertanyaan yang mereka ajukan seringkali sama pentingnya dengan jawaban yang mereka berikan. Apakah mereka bertanya tentang jenjang karier dan kesempatan belajar? Ini menunjukkan ambisi dan keinginan untuk tumbuh. Apakah mereka bertanya tentang budaya kerja tim? Ini menunjukkan mereka peduli pada lingkungan kerja yang sehat. Dan tips terakhir yang seringkali terlewat, perhatikan bagaimana mereka berinteraksi dengan semua orang sejak pertama kali melangkahkan kaki ke restoran Anda. Bagaimana cara mereka menyapa satpam di depan atau staf yang menerima mereka di awal? Karakter asli seseorang seringkali terlihat saat mereka berinteraksi dengan orang yang mereka anggap tidak punya ‘kuasa’. Pada akhirnya, setelah semua pertanyaan dan observasi saat anda mewawancarai calon karyawan restoran anda telah anda sampaikan, percayalah pada intuisi Anda. Kertas bisa berbohong, jawaban bisa direkayasa, tapi getaran atau ‘chemistry’ yang Anda rasakan saat berbicara dengan seseorang seringkali adalah petunjuk yang paling jujur.

Posted by

Artikel ini bermanfaat untuk Anda? Jika ya, bantu sebarkan manfaat ini kepada orang lain dengan membagikannya di Media Sosial favorit anda.

Recent Post